Harry Kane (Bayern Munchen)
Penghitungan gol hingga akhir musim Harry Kane konsisten di sekitar angka 30 gol dengan serangkaian assist dan kontribusi yang jumlahnya mungkin tidak bisa dihitung, sehingga menempatkannya di atas hampir semua striker lain di dunia.
Nilai jual unik pemain yang satu ini ialah kemampuan playmaking-nya yang luar biasa, untuk mengambil umpan dari dalam, lalu mengayunkan umpan silang ke dalam.
SEBANYAK 5 pemain rekrutan terburuk di Liga Inggris 2023-2024 akan diulas Okezone. Liga Inggris 2023-2024 telah resmi berakhir dengan Manchester City yang keluar sebagai juara untuk keempat kalinya secara beruntun.
Di bawahnya, ada Arsenal Liverpool, dan Aston Villa yang membuntuti skuad asuhan Pep Guardiola tersebut. Berakhirnya Liga Inggris musim ini sekaligus menutup perjalanan rekrutan masing-masing tim di musim perdananya.
Cole Parmer milik Chelsea dapat dibilang sebagai rekrutan terbaik di Premier League musim ini. Sebab, pemain yang diboyong The Blues -julukan Chelsea- menjelang penutupan bursa transfer ini menjadi penggendong andal skuad Chelsea yang angin-anginan musim ini. Dari 34 penampilan, pemain asal Manchester ini mencetak 22 gol dan 11 assist.
Selain Cole Parmer yang merupakan rekrutan terbaik musim ini, sederet pemain menjadi rekrutan terburuk. Bahkan ada pemain yang dibeli dengan harga mencapai ratusan juta pounds tapi gagal memberikan kontribusi yang berarti.
Berikut 5 rpemain ekrutan terburuk di Liga Inggris 2023-2024:
5. Ryan Gravenberch (Liverpool)
Ryan Gravenberch diboyong Liverpool seharga 34 juta pounds (Rp692 miliar) dari Bayern Munich untuk mengisi lini tengah The Reds yang ditinggal banyak gelandang andalannya. Sayangnya, pemain muda ini gagal menampilkan performa terbaiknya.
Datang berbarengan dengan Dominic Szoboszlai, Alexis Mac Allister, dan Wataru Endo, Gravenberch kesulitan beradaptasi. Alhasil, ia hanya menjadi penghangat bangku cadangan.
4. Mason Mount (Manchester United)
Manchester United menjadi tim yang paling merugi musim ini. Melakukan banyak pembelian besar, mereka justru tidak masuk zona Eropa sama sekali. Mason Mount menjadi salah satu rekrutan terburuknya.
Dibeli seharga 55 juta Pounds (Rp1,1 triliun) dari Chelsea, Mount diharapkan menjadi penerus nomor punggung 7. Namun, faktanya ia hanya mampu mencetak 1 gol dan 1 assist dalam 19 laga dan lebih banyak masuk ruang operasi.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
3. Matheus Nunes (Manchester City)
Manchester City memang menjadi juara Liga Inggris 2023-2024, namun mereka juga tidak luput dari salah merekrut pemain. Pep Guardiola merekrut Matheus Nunes seharga 53 juta Pounds (Rp1,07 triliun) dari Wolves karena bakatnya yang dinilai luar biasa.
Namun, faktanya di Etihad Matheus Nunes gagal bersinar. Ia lebih banyak duduk di bangku cadangan dan hanya mennumpang angkat trofi Liga Inggris bersama The Citizens. Musim ini, Nunes mencetak lima assist dari 31 penampilan Bersama Manchester City di semua kompetisi
2. Sandro Tonali (Newcastle United)
Berhasil menembus Liga Champions membuat Newcastle United memperkuat kedalaman dengan merekrut Sandro Tonali yang memiliki pengalaman di kompetisi Eropa. Sayangnya, The Magpies tidak mencari tahu apa kebiasaan Tonali di luar lapangan.
Diboyong dengan mahar 60 juta pounds (Rp1,22 triliun) dari AC Milan, Tonali hanya tampil dalam 12 laga dan mencetak 1 gol. Sisanya, ia tidak melakukan apa pun untuk tim karena mendapat sanksi larangan bermain akibat kecanduan judi ilegal.
1. Moises Caicedo (Chelsea)
Rekrutan terburuk Liga Inggris musim ini disematkan untuk Moises Caicedo. Bersinar selama semusim di Brighton, Caicedo menjadi rebutan Chelsea dan Liverpool meski akhirnya The Blues yang mendapatkan tanda tangannya dengan kocek 115 juta pounds atau setara Rp2,34 triliun!
Dengan harga semahal itu, Caicedo masuk ke dalam daftar 10 pembelian pemain termahal Liga Inggris sepanjang sejarah. Sayangnya, harga yang dikeluarkan tidak sebanding dengan kontribusi yang diberikan.
Duetnya dengan Enzo Fernandez di lini tengah terlihat tidak padu. Ia juga beberapa kali melakukan blunder yang merugikan tim. Musim ini, Caicedo hanya mencetak satu gol dan empat assist dari 48 penampilan Bersama Chelsea.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
3. Matheus Nunes (Manchester City)
Manchester City memang menjadi juara Liga Inggris 2023-2024, namun mereka juga tidak luput dari salah merekrut pemain. Pep Guardiola merekrut Matheus Nunes seharga 53 juta Pounds (Rp1,07 triliun) dari Wolves karena bakatnya yang dinilai luar biasa.
Namun, faktanya di Etihad Matheus Nunes gagal bersinar. Ia lebih banyak duduk di bangku cadangan dan hanya mennumpang angkat trofi Liga Inggris bersama The Citizens. Musim ini, Nunes mencetak lima assist dari 31 penampilan Bersama Manchester City di semua kompetisi
2. Sandro Tonali (Newcastle United)
Berhasil menembus Liga Champions membuat Newcastle United memperkuat kedalaman dengan merekrut Sandro Tonali yang memiliki pengalaman di kompetisi Eropa. Sayangnya, The Magpies tidak mencari tahu apa kebiasaan Tonali di luar lapangan.
Diboyong dengan mahar 60 juta pounds (Rp1,22 triliun) dari AC Milan, Tonali hanya tampil dalam 12 laga dan mencetak 1 gol. Sisanya, ia tidak melakukan apa pun untuk tim karena mendapat sanksi larangan bermain akibat kecanduan judi ilegal.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Finis Terburuk di Era Liga 1, Persebaya Berburu Pemain Jempolan, Rizky Ridho Masuk Bursa Transfer
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persebaya Surabaya menyelesaikan musim lalu dengan hasil yang jauh dari perkiraan.
Klub berjuluk Bajol Ijo itu finis di peringkat ke-12 pada Liga 1 2023/24.
Hasil tersebut menjadi torehan terburuk Persebaya di era Liga 1 atau sejak promosi di tahun 2018.
Direktur Operasional Persebaya Surabaya, Candra Wijaya, mengatakan hasil di musim lalu menjadi pelajaran penting manajemen tim Bajol Ijo.
Baca juga: Eks-Striker Timnas Indonesia Penemu Marselino: Dia Agak Tengil Tapi Tekniknya di Atas Rata-rata
"Ini paling sulit dijawab (target musim depan). Yang pasti tahun kemarin musim terburuk persebaya," kata Candra.
"Sejak kami di liga 1, kami tidak pernah seburuk musim lalu peringkat 12 dan bagi kami di manajemen itu jadi pelajaran berharga. Makannya kami ingin musim ini persiapan lebih rapi, kekuatan tim harus ditambah," paparnya.
Sejak 2018, di musim ini memang Persebaya belum pernah menyelesaikan musim di luar 10 besar.
Pada musim perdananya di 2018, Persebaya berakhir di peringkat kelima, di musim selanjutnya, Bajol Ijo bahkan menjadi runner-up.
Selanjutnya, di musim 2021/22 Persebaya berada di peringkat kelima dan musim 2022/23 berada di urutan keenam.
"Kalau bicara target yang pasti harus lebih baik dari musim-musim sebelumnya. Kami pernah di peringkat lima, kami pernah di peringkat dua, musim lalu musim terburuk kami di peringkat 12," ujar Candra.
"Kami di manajemen sudah menegaskan tidak boleh lagi seperti itu, harus lebih baik," sambungnya.
Demi terhindar dari 'lubang' yang sama Candra Wijaya mengatakan jika Persebaya akan melakukan evaluasi total.
Lionel Messi resmi berstatus bebas transfer saat ini. Tawaran untuknya pun datang....dari klub terburuk di dunia!
Messi saat ini berstatus tanpa klub. Kontraknya di Barcelona sudah habis per 30 Juni kemarin.
Dengan belum mencapai kesepakatan baru, Messi kini bisa digaet klub lain dengan gratis. Tentu, menimbang capaiannya di Barcelona, hanya kontrak wah bin fantastis yang bisa merayunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, hal tersebut tak berlaku buat Ibis Sport Club. Klub asal Brasil itu dengan percaya diri menawar pemilik 6 Ballon d'Or itu, bahkan dengan kontrak nyeleneh.
Dilansir Sportbible, Ibis Sport Club menyodori kontrak berdurasi 15 tahun ke Messi. Artinya, mereka bisa mengikat La Pulga hingga usia 49 tahun!
Selain itu, ada beberapa klausul nyeleneh dalam penawaran kontraknya. Beberapa di antaranya dijamin bikin Lionel Messi garuk-garuk kepala.
Bagaimana tidak, Ibis Sport Club meminta Lionel Messi tidak mengenakan jersey nomor 10--yang jelas sudah ikonik dengannya. Selain itu, Messi diminta jangan mencetak banyak gol, dan tidak boleh menjadi juara.
Kemudian, Messi akan dibayar berdasarkan performanya. Menimbang sebelumnya disebutkan Messi dilarang juara plus bikin banyak gol, sudah tentu Ibis bisa membayar murah penyerang Argentina itu.
Dan terakhir, ini menyangkut harga diri Messi sebagai warga Argentina, Ibis meminta pemain yang sudah mencetak 700 gol lebih sepanjang kariernya itu untuk mengakui Pele, legenda sepakbola Brasil, lebih baik dari Diego Maradona, mendiang legenda Argentina.
Kontrak nyeleneh itu disodori Ibis, yang memang dicap sebagai klub terburuk di dunia. Julukan itu bukannya tanpa sebab.
Ibis pernah absen kemenangan selama nyaris empat tahun, tepatnya 3 tahun 11 bulan, pada 1980-1984. Catatan buruk itu rupanya menjadi rekor terburuk, dan sampai dicatat Guinness Book of World Records.
Lionel Messi sendiri saat ini sedang sibuk membela Argentina di Copa America 2021. Jika sudah selesai, akankah ia menanggapinya?
Pertanyaan tentang siapa pemain sepak bola terbaik di dunia saat ini, mungkin tidak akan pernah pasti jawabannya.
Pasalnya, menilai pemain terbaik di dunia menjadi tugas yang sulit bahkan hampir mustahil. Mengingat banyaknya pilihan dan kemunculan banyaknya pemain yang bagus dan terus berkembang dari waktu ke waktu.
Namun, ada rangkuman komprehensif tentang pemain sepak bola terbaik di dunia pada tahun 2023. Simak daftarnya di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erling Haaland (Man City)
Antara awal musim dan akhir tahun 2022, Haaland telah mencetak 22 gol hanya dalam 15 pertandingan di Liga Premier. Dalam konteksnya, total jumlah itu artinya memenangkan Sepatu Emas dalam tujuh musim Liga Premier.
Fisik Haaland tak tertandingi, skill, insting, dan kecepatannya sangat mencengangkan. Ia memiliki kecepatan yang hanya bisa ditandingi oleh sedikit orang di Premier League.
Dan yang lebih hebat lagi, Haaland ini diprediksi masih terus berkembang. Kemungkinan besar ia belum berada pada puncak performanya.
Beberapa tahun ke depan akan menjadi tahun yang luar biasa. Jika ia membuktikan konsistensinya selama beberapa tahun, ia pasti akan duduk di peringkat pertama dalam daftar pemain terbaik dunia. Nah, itu tadi daftar 5 pemain terbaik di dunia versi Radio Times saat ini. Apakah kalian setuju dengan daftar tersebut?
Berikut ini koleksi poin para pemain yang tak cemerlang selama di Bali, berdasar data Fantasy Team BRI Liga 1 2021/2022 :
- Bagus Prasetiyo (PSS Sleman, Kiper, Poin : -7)
- Yuswanto Aditya (Barito Putera, Belakang, Poin : -4)
- Johan Yoga Utama (Persebaya Surabaya, Striker, Poin : -2)
- Adam Thomas Mitter (PSM Makassar, Belakang, Poin : -1)
- Dian Agus Prasetyo (Persik Kediri, Kiper, Poin : 0)
- Rio Fahmi (Persija Jakarta, Belakang, Poin : 0)
- Renan Silva (Barito Putera, Tengah, Poin : 0)
Bola.net - Premier League bisa dibilang merupakan liga paling kompetitif. Banyak pemain-pemain hebat dari belahan dunia yang mengadu nasib di sana.
Premier League menjadi satu di antara tolok ukur tantangan dalam karier profesional. Dalam setiap kesempatan bursa transfer, banyak pemain keluar dan masuk.
Dari Eric Cantona, Thierry Henry, Didier Drogba, Cristiano Ronaldo, Eden Hazard, hingga Sergio Aguero adalah deretan beberapa pemain sukses di Premier League. Tetapi, ada pemain yang terlihat kesulitan berkarier di Premier League.
Radamel Falcao, satu di antara pemilik nomor punggung 9 terbaik dunia, gagal total ketika bermain di Inggris.
Pemain asal Kolombia itu berujar Premier League sangat menuntut fisik dan kemampuan.
Tak hanya Radamel Falcao yang punya cerita buruk saat berkiprah di Premier League. Puluhan bahkan ratusan pemain lainnya juga memiliki cerita kegagalan menaklukkan kerasnya kompetisi kasta tertinggi Liga Inggris ini.
Four Four Two melakukan analisis, siapa saja pemain yang dianggap penampilannya dinilai paling buruk sepanjang era Premier League. Bukan pekerjaan yang mudah dilakukan, karena acuan yang dipakai juga harus jelas.
Four Four Two menambahkan, pemain yang masuk daftar lantas bukan berarti pemain yang secara keseluruhan berpenampilan buruk, melainkan hanya semasa berkiprah di Premier League saja.
Buruknya penampilan itu bisa disebabkan banyak hal, mulai kerap dihantam cedera, telah berumur, hingga tak mendapat posisi pas dalam skema tim.
Berikut ini deretan pemain yang kesulitan menjalani karier sepak bola di Premier League.
Kylian Mbappe (PSG)
Mbappé merupakan pemain yang terkenal dalam Liga Champions dan Liga Premier. Hat-tricknya di final Piala Dunia akan menjadi legenda, karena menjadi penampilan luar biasa dari pemain terkenal.
Mbappé dianggap sebagai salah satu pesepakbola tercepat di lapangan, dengan jangkauan tembakan tendangan yang apik.
Pasalnya, dia bisa menendang bola sambil berlari, bisa melakukan tembakan rendah ke sudut, serta menggiring bola tinggi-tinggi kemudian melesatkannya ke atas gawang.
Siapa Pemain Sepak Bola Terbaik di Dunia?
Dilansir dari laman Radio Times, saat ini, pemain bola terbaik dunia adalah Lionel Messi. Sejatinya, pemain kelahiran Argentina itu memang menjadi raja dunia sepak bola yang tak terbantahkan. Anggapan itu bisa dilihat berdasarkan data objektif, selama hampir dua dekade dan keajaiban permainan yang hangat dan tidak dapat diukur.
Bahkan ada yang menyebut, Messi bukan hanya pemain bola terbaik saat ini, tapi juga menjadi yang terbaik sepanjang masa.
Daftar Pemain Bola Terbaik Dunia 2023
Menurut laman Radio Times, berikut adalah peringkat pemain bola terbaik di dunia dikutip (16/11/2023):
Kevin De Bruyne (Man City)
KDB dianggap sebagai pengumpan bola terhebat dalam sejarah Premier League. Dalam memberikan umpan, ia mampu membelah pertahanan yang dipadukan dengan efektivitas tendangan dalam beberapa kesempatan.
Salah satu aspek terbaik dari De Bruyne yaitu ia memiliki banyak trik yang didukung dengan fisik yang tidak terduga.
Lionel Messi (Inter Miami)
Messi tidak bisa dikesampingkan dari puncak. Meski tidak dapat disangkal bahwa Messi telah berevolusi, seiring bertambahnya usia dan sedikit kehilangan kecepatannya, tapi kecerdasan, serta manipulasi sepak bolanya tetaplah masih kuat. Messi terus mendominasi permainan, baik itu secara halus maupun eksplisit (untuk klub dan negaranya). Penampilannya secara langsung menginspirasi Argentina dalam meraih trofi Copa America dan Piala Dunia, yang juga mengubah tim terbawah MLS, Inter Miami, menjadi finalis piala dalam waktu satu bulan.
Masa Messi di puncak permainan sepak bola mungkin akan segera berakhir, dengan kesuksesan dan kekuatan pemain yang dijuluki 'La Pulga' itu, kehebatannya sudah tak terbantahkan.