Harga Saham Antm Tahun 2020

Laporan Keuangan ANTM 2022

Meskipun harga sahamnya menunjukkan penurunan yang cukup kuat sepanjang paruh awal tahun 2022, namun kondisi keuangan ANTM relatif lebih baik dibandingkan dengan tahun 2021. Hasil penjualan perusahaan ini sepanjang tahun 2022 meningkat sebesar 19% dari Rp38,45 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp45,93 triliun pada tahun 2022.

Tidak hanya penjualan, laba bersih perusahaan ini juga meningkat sebesar 105% dari Rp1,86 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp3,82 triliun pada tahun 2022. Emas dan nikel masih menjadi dua komoditas tambang ANTM dengan volume dan nilai penjualan tertinggi pada tahun 2022. Penjualan logam mulia emas berhasil berkontribusi terhadap 69% pendapatan perusahaan dengan nilai volume penjualan 34,97 ton emas, total penjualan mencapai Rp31,63 triliun. Pada tahun 2022, produksi emas Antam juga menjadi total produksi tertinggi sepanjang masa dengan volume mencapai 1,27 ton emas.

Nikel disisi lain, berhasil menjadi posisi kedua dengan nilai penjualan sebesar Rp6,85 triliun atau sebesar 15% dari total pendapatan perusahaan. Baik penjualan emas, nikel, maupun bahan tambang lainnya pada tahun 2022 perusahaan ini fokus pada pasar domestik yang memang menunjukkan tren peningkatan pada dua segmen tersebut.

Baca juga: Contoh & Cara Analisis Fundamental Saham

Kamu dapat membeli saham Antam di aplikasi Alpha Investasi:

Baca juga: Tips & Cara Beli Saham untuk Pemula

EMAS 1.517.000   0   0,00%

USD/IDR 15.999   -70,00   -0,44%

IDX 7.325   -69,45   -0,94%

KOMPAS100 1.108   -12,29   -1,10%

LQ45 866   -9,18   -1,05%

ISSI 225   -1,80   -0,79%

IDX30 443   -4,72   -1,05%

IDXHIDIV20 533   -5,21   -0,97%

IDX80 126   -1,29   -1,01%

IDXV30 131   -0,17   -0,13%

IDXQ30 147   -1,21   -0,81%

Berikut ringkasan perdagangan saham hari ini yang ditunjukkan platform data Bareksa.

Berikut ringkasan perdagangan saham hari ini yang ditunjukkan platform data Bareksa.

Bareksa.com - Berikut sejumlah data Bareksa yang menarik diperhatikan terkait saham dan pasar modal.

Sektor Basic Industri Tekan Pergerakan IHSG

Tekanan yang terjadi di seluruh sektor berimbas pada terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sektor Industri Dasar (Basic Industry) menjadi pendorong utama yang menyebabkan IHSG sesi I terkoreksi 0,97 persen ke level 4.422,94. Untuk lebih jelasnya, silakan klik tautan ini.

Tabel: Indeks yang Mengalami Penurunan Terbesar Hari Ini

IHSG Terkoreksi 43,27 poin di Sesi I, Investor Asing Bukukan Pembelian Rp33 Miliar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 43,27 poin atau sebesar 0,97persen ke level 4.422,94 pada perdagangan sesi I hari ini, Jumat, 11 Desember 2015. Menariknya, investor asing malah melakukan aksi beli bersih Rp33 miliar.

Grafik: Ringkasan Perdagangan Hari Ini

Berdasarkan data Bareksa, investor asing membeli saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp22,65 miliar. Selain itu, investor asing juga banyak memborong saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Untuk melihat transaksi investor asing, Anda dapat mengaksesnya melalui tautan ini.

Tabel: Saham yang Banyak Dibeli Asing

Saham ANTM Cetak Harga Terendah dalam 5 Tahun Terakhir

Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus mengalami tekanan seiring turunnya harga emas dunia. Berdasarkan data Bareksa, harga ANTM telah anjlok 72,33 persen dari level tertingginya pada tahun ini di level Rp1.095 per saham. Sementara, harga emas telah turun 17,63% dari level tertingginya $1.300,7 per ounce di awal tahun ini.

Harga saham ANTM saat ini merupakan harga terendah selama lima tahun terakhir. Bahkan, harganya kini lebih rendah dibanding saat periode krisis 2008 yang Rp860 per lembar saham. Untuk informasi lebih lengkap klik link ini. (kd)

Setelah Right Issue saham ANTM terus merosot turun.

Setelah Right Issue saham ANTM terus merosot turun.

Bareksa.com - Harga saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) terus menurun pasca right issue pada harga Rp371. (baca juga: Rights Issue ANTM Terserap 100%, Tapi Harga Saham ANTM Tersisa Rp356)

Hingga perdagangan jam 15:55 hari ini (Senin, 14 Desember 2015) saham ANTM berada di harga Rp287 per saham. Saham ANTM sudah menurun 2,7 persen dari harga pembukaannya Rp290 per saham. Sejak right issue sampai hari ini, harga saham ANTM sudah turun sekitar 25 persen.

Dilihat dari sisi transaksi saham, RHB OSK Securities (DR) secara net menjadi penjual terbanyak saham ANTM dengan nilai mencapai Rp671,1 juta. DR melepas saham ANTM pada harga rata-rata Rp286,9. Indo Premier Securities (PD) menjadi penjualan net terbanyak berikutnya senilai Rp465 juta dan dilepas pada rata-rata Rp288 per saham.

Cresit Suisse (CS) juga mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp421,5 juta dengan harga rata-rata Rp287,9 diikuti oleh CIMB Securities (YU) sebesar Rp294,1 juta dengan harga rata-rata Rp288 per saham.

Pembeli ternbanyak saham ANTM adalah Daewoo Securities (YP) dengan pembelian bersih sebesar Rp542 juta pada harga rata-rata Rp287 per saham, diikuti oleh Citi Group Indonesia (CG) dengan pembelian sebesar Rp384 juta pad harga rata-rata Rp288,1 per saham.

Pergerakan Saham ANTM Intraday

Grafik: Pergerakan Harga Saham ANTM

Riset CIMB menyebutkan pergerakan saham ANTM dipengaruhi oleh asumsi harga nikel pada 2015. Harga nikel yang rendah tahun ini membuat perusahaan-perusahaan tambang merugi.

"Kami memperkirakan dua per tiga dari produsen global mengalami margin negatif," dalam riset yang telah didistribusikan kepada nasabah tersebut.

CIMB memperkirakan harga nikel baru akan pulih pada semester kedua 2016 menjadi $5,5 per pound dari saat ini $4 per pound.

Pada kuartal III- 2015, ATNM mencatatkan kerugian Rp1,030 trilun karena merosotnya harga nikel dan juga lini bisnis lainnya.

Bahkan sejak pembukaan hingga penutupan sesi II antrean jual-beli ANTM tercatat tidak ada lagi transaksi

Bahkan sejak pembukaan hingga penutupan sesi II antrean jual-beli ANTM tercatat tidak ada lagi transaksi

Bareksa.com - Di tengah perdagangan hak untuk memesan efek terlebih dahulu (HMETD) hingga 28 Oktober 2015, pergerakan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terlihat semakin volatil.

Setelah kemarin ditutup turun, harga saham ANTM pada penutupan perdagangan hari ini (Jumat, 23 Oktober 2015) mulai berbalik arah (rebound). Pada akhir perdagangan harga saham ANTM naik 1,5 persen menjadi Rp397 dari sebelumnya Rp391.

Pergerakan Harga Saham ANTM Secara Intraday

Adapun harga eksekusi HMETD saham ANTM diputuskan sebesar Rp371 per saham, lebih rendah dari harga saham di pasar reguler saat ini.

Rights atau HMETD adalah hak untuk membeli efek tambahan dengan harga tertentu pada waktu yang telah ditentukan. Hak ini diberikan kepada penjamin pelaksana emisi efek, pemegang saham lama, pemilik warrant, institusi atau lembaga keuangan dalam rangka rights issue perseroan untuk menambah modal.

Naiknya harga saham ANTM tidak seiring dengan perdagangan rights-nya hari ini. Hingga penutupan perdagangan transaksi rights terpantau tidak ramai. Bahkan sejak pembukaan hingga penutupan sesi II, tidak ada lagi transaksi rights ANTM dengan posisi bid-offer sebesar 0 lot, sementara harganya pun telah menurun sangat drastis sebesar 66,7 persen menjadi Rp8.

Padahal penutupan kemarin, rights ANTM ditutup naik Rp24. Maka secara logika, bila seorang investor membeli satu rights seharga Rp24 di pasar yang memberinya hak untuk membeli saham ANTM seharga Rp371, maka modal yang dia keluarkan untuk mendapatkan satu saham ANTM (setelah dieksekusi) adalah Rp395 (Rp24+Rp371). Angka tersebut, menjadi lebih mahal dibandingkan dengan harga saham ANTM pada penutupan kemarin yang hanya Rp381. Oleh sebab itu, rights ANTM tidak ramai diperdagangkan pada hari ini.

Dalam transaksi perdagangan rights dan harga saham perusahaan pertambangan ini, broker pembeli terbesar rights ANTM adalah penjual saham ANTM di pasar reguler.

Danpac Securities (BQ) tercatat jadi pembeli terbesar rights ANTM. Berdasarkan pantauan Bareksa, BQ melakukan pembelian sebanyak 444.104 lot rights dengan nilai transaksi sebesar Rp506,1 juta dengan harga rata-rata Rp11,4 per rights.

Tetapi di pasar regular BQ melakukan penjualan sebesar 486.940 lot saham ANTM dengan nilai transaksi Rp18,8 miliar.

Tidak hanya BQ, Bosowa Sekuritas (SA) juga memborong rights ANTM sebanyak 173.034 lot rights senilai Rp206 juta, tapi menjual saham ANTM sebanyak 198.099 lot saham pada harga rata-rata Rp386,5 dengan transaksi senilai Rp7,7 miliar

Pembeli terbesar rights ANTM selanjutnya adalah HD Capital (HD) dengan memborong rights ANTM senilai Rp153,5juta. Namun sama seperti BQ dan SA, HD juga tercatat menjadi penjual terbesar saham ANTM dengan nilai transaksi mencapai 138.050 lot saham atau senilai Rp5,3 miliar.

{{ vm_calculate_per(vd_modal.plan.code).per_adjusted_decimal }}

Ajaib.co.id – Beberapa bulan lalu, saham meroket tanpa ada halangan hingga mencapai all time high-nya di level Rp3.000an. Popularitasnya melonjak setelah sentimen rumor Tesla yang ingin mengembangkan pabrik baterai di Indonesia dan membutuhkan jumlah nikel yang tinggi. Saham ini adalah saham ANTM.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) bergerak di bidang perusahaan pertambangan dan logam terdistribusi dan terdiversifikasi. Perusahaan bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian dan pemasaran bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, batu bara, hingga logam mulia lain.

Segmen usaha perusahaan dengan kode ANTM ini berfokus pada segmen nikel, emas dan kilang, serta segmen usaha lainnya. Komoditas yang berada di segmen nikel meliputi feronikel dan bijih nikel, sedangkan yang berada di segmen emas dan kilangnya adalah emas, perak, platinum dan paladium. Segmen operasi lainnya terdiri dari bauksit dan batu bara.

ANTM merupakan emiten anggota indeks LQ45 dan IDX30, tidak heran jika peminatnya banyak. Per 16 Februari 2021, kapitalisasi pasar ANTM sudah mencapai 68,97 triliun dan di harga Rp2,870/lembar, naik 100% dibandingkan dengan harga IPO nya pada 27 November 1997, yaitu di angka Rp1,400.

Sama seperti $TINS dan $PTBA, kepemilikan mayoritas ANTM dipegang oleh PT Indonesia Asahan Aluminium dengan persentase 65%, diikuti publik di angka 35%.

Meskipun beberapa bulan terakhir manggung, mari kita bedah saham ANTM bersama-sama untuk mengetahui apakah saham ini benar-benar semenarik itu atau hanya efek dari sentimen belaka.

Dilansir dari Bisnis.com, saham ANTM membukukan kenaikan laba bersih sebesar Rp2,84 triliun sepanjang sembilan bulan 2023 meski terdapat penurunan pendapatan.  Berdasarkan laporan keuangan, ANTM mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp2,84 triliun.

Capaian ini naik sebesar 8,44% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,62 triliun.  Kenaikan laba tersebut berbanding terbalik dengan pendapatan ANTM yang mengalami penurunan 8,26% di kuartal III/2023 ini. ANTM membukukan pendapatan sebesar Rp30,89 triliun dari sebelumnya sebesar Rp33,68 triliun.  Penjualan ANTM ditopang oleh penjualan produk emas sebesar Rp19,29 triliun, bijih nikel sebesar Rp9,78 triliun, feronikel Rp3,30 triliun, alumina Rp948,28 miliar, bijih bauksit sebesar Rp305,68 miliar dan perak sebanyak Rp80,80 miliar.

Jika dilihat dari komposisi pelanggan, maka penjualan ANTM masih didominasi oleh penjualan lokal dengan pihak ketiga sebesar Rp23,36 triliun. Kemudian ekspor pihak berelasi sebesar Rp3 triliun. Sisanya disumbang oleh penjualan ekspor pihak ketiga sebanyak Rp1 triliun dan penjualan lokal pihak berelasi sebesar Rp3,32 triliun.

Sementara itu, beban pokok penjualan ANTM tercatat sebesar Rp24,80 triliun atau turun 10,45% seiring dengan penurunan penjualan. Penurunan 10% ini dibandingkan dengan beban pokok pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp27,69 triliun.

Alhasil ANTM membukukan laba kotor sebesar Rp6,09 triliun. Capaian ini naik tipis 1,84% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,98 triliun.  Manajemen ANTM mengklaim peningkatan laba di tengah penurunan penjualan disebabkan oleh pengelolaan beban usaha. tercatat pada kuartal III/2023 beban usaha sebesar Rp2,75 triliun, turun 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,25 triliun.

Adapun sepanjang kuartal III/2023, ANTM membukukan liabilitas sebesar Rp10,88 triliun naik dibandingkan periode akhir tahun lalu sebesar Rp9,92 triliun. Adapun rinciannya adalah liabilitas jangka panjang sebesar Rp3,14 triliun dan liabilitas jangka panjang sebanyak Rp7,72 triliun.

Sementara itu, ekuitas ANTM sampai dengan periode 9 bulan 2023 tercatat sebesar Rp24,61 triliun naik tipis dibandingkan akhir Desember 2022 yang tercatat sebesar Rp23,71 triliun. Sementara itu total aset ANTM tercatat sebesar Rp35,50 triliun.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Bareksa.com- Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengalami penurunan harga hingga 7,5 persen menjadi Rp398 dari sebelumnya Rp402 hari ini 22 Oktober 2015, seiring dengan dimulainya perdagangan hak untuk memesan efek terlebih dahulu (HMETD) untuk sepekan ke depan. Adapun harga eksekusi HMETD saham ANTM diputuskan sebesar Rp371 per saham.

Pergerakan Harga Saham ANTM Secara Intraday

Rights atau HMETD adalah hak untuk membeli efek tambahan dengan harga tertentu pada waktu yang telah ditentukan. Hak ini diberikan kepada penjamin pelaksana emisi efek, pemegang saham lama, pemilik warrant, institusi atau lembaga keuangan dalam rangka rights issue perseroan untuk menambah modal.

Rights ANTM yang dapat diperdagangkan ini cukup banyak diminati karena memberi pemegangnya hak untuk membeli saham ANTM dengan harga Rp371, atau jauh lebih rendah daripada harganya di pasar regular.

Harga rights mengalami kenaikan yang sangat drastis hingga 16 persen pada pukul 10.00 menjadi Rp27 dari sebelumnya Rp23. Sementara harga eksekusi rights ANTM adalah sebesar Rp371 per lembar.

Secara logika, seorang investor membeli satu right seharga Rp23 di market yang memberinya hak untuk membeli saham ANTM seharga Rp371. Maka, biaya yang dia keluarkan untuk mendapatkan satu saham ANTM (setelah dieksekusi) adalah Rp394. Angka tersebut, lebih murah dibandingkan dengan harga saham ANTM sekarang di pasar reguler. Sehingga wajar jika rights tersebut banyak diminati

Yang menarik broker pembeli rights ANTM terbesar adalah penjual saham ANTM di pasar regular.

Reliance Securities (LS) tercatat jadi pembeli terbesar rights ANTM. Berdasarkan pantauan Bareksa, LS melakukan pembelian sebanyak 602.811 lot rights dengan nilai transaksi sebesar Rp1,7 miliar dengan harga rata-rata Rp29,2 per rights.

Tetapi di pasar regular LS melakukan penjualan sebesar 605.009 lot saham ANTM dengan nilai transaksi Rp24,3 miliar Rp401,5 per saham.

Tidak hanya LS, Bosowa Sekuritas (SA) juga melakukan pemborongan rights ANTM sebanyak 622.500 lot rights senilai Rp1,7 miliar, namun menjual saham ANTM sebanyak 498.341 lot saham pada harga rata-rata Rp399,3 senilai Rp19,8 miliar

Pembeli terbesar ketiga rights ANTM adalah Erdhika Elit Sekuritas (AO) dengan memborong 289,201 rigts ANTM senilai Rp910,9 juta. Namun sama seperti LS dan SA, AO juga tercatat menjadi penjual terbesar saham ANTM dengan nilai transaksi mencapai 172.850 lot saham atau senilai Rp7 miliar

IDXChannel – Harga saham ANTM 1 lot cukup bervariasi tergantung pada harga ketika investor membelinya. Pasalnya, harga saham ini fluktuatif.

ANTM merupakan kode saham untuk PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang bergerak di bidang pertambangan serta logam terdistribusi dan terdiversifikasi. Perusahaan ini fokus pada kegiatan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian dan pemasaran bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, batu bara, serta logam mulia lainnya.

Emiten ini kerap menjadi incaran investor karena masuk dalam indeks LQ45 dan IDX30. Per 12 Desember 2024, kapitalisasi pasar ANTM bahkan mencapai 38,81 triliun.

Lantas, berapa harga saham ANTM 1 lot? Bagi Anda yang tertarik berinvestasi di saham ini, berikut IDXChannel menyajikan informasi harganya.

Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

Sejak IPO di tahun 1995, ANTM selalu membagikan dividennya dan terus berlanjut hingga tahun 2013 dengan dividen tunai Rp9,67. Setelah itu, ANTM berhenti membagikan dividen hingga 2016, dan baru kembali membagikan dividen rutin hingga tahun 2021.

Terlihat bahwa ANTM membagikan dividen yang terus meningkat, terutama di masa pandemi yaitu 2020-2021. Setidaknya saham ANTM membuktikan ke investor bahwa mereka layak dipertimbangkan untuk dikoleksi dengan memberikan dividen secara rutin setidaknya 3 tahun terakhir.

Harga saham ANTM hari ini (26 Januari 2024) mengalami kenaikan 1,29% jika dibandingkan hari sebelumnya yaitu berada di level Rp1.575. Di bawah ini adalah harga saham ANTM 2 tahun terakhir.

Dilansir dari Kontan, potensi kenaikan harga emas masih akan menjadi katalis positif untuk kinerja PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di tahun ini. Di sisi lain, proyek hilirisasi diharapkan dapat mendukung harga nikel.

Analis NH Korindo Sekuritas Axell Ebenhaezer yang dilansir dari Kontan, meyakini bahwa harga emas masih akan bergerak dalam tren penguatan (bullish) di tahun 2024. Harga logam mulia ini diperkirakan melanjutkan capaian di tahun 2023 lalu.

Momentum bullish ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2024, sehingga menjadi katalis positif bagi ANTM. Axell juga menjelaskan bahwa harga emas di pasar global selama tahun lalu tetap berada di level tertinggi. Hal itu seiring optimisme data ekonomi AS dan The Fed yang perlahan bersikap dovish, sehingga mendorong naiknya permintaan terhadap emas.

Ketidakpastian ekonomi global yang terus berlanjut, dengan adanya konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan Eropa Timur, serta meningkatnya ketegangan antara China dan AS, juga menjadi faktor kunci dalam mendorong permintaan aset safe haven seperti emas.

Axell menyebut, kedua sentimen utama ini telah meningkatkan harga emas lebih dari 10% pada tahun 2023, dan hal ini tercermin dari  kenaikan harga jual rata-rata (ASP) emas ANTM sebesar hampir 6% YoY menjadi US$ 2.042 per ons troi dari posisi akhir tahun 2022 US$ 1.930 per ons troi.

Sementara itu, harga komoditas lainnya goyah karena masalah kelebihan pasokan global terus berlanjut. ANTM melaporkan penurunan 7,6% YoY pada ASP bijih nikel dan penurunan sekitar 21,9% YoY pada ASP feronikel.

Menurut Axell ini bukanlah hal yang mengejutkan karena harga global bijih nikel dan produk nikel mengalami penurunan besar pada tahun 2023. Alasan utama penurunan harga ini adalah kelebihan pasokan yang sedang berlangsung di pasar nikel global, sebuah dampak langsung dari upaya hilirisasi rantai pasokan nikel oleh pemerintah Indonesia.

Selain itu, harga bijih bauksit global menurun pada tahun 2023 karena masalah kelebihan pasokan yang serupa. Bagi ANTM, penurunan harga tercermin dari ASP bauksit ANTM yang turun 36,1% YoY menjadi sekitar  US$20,4 USD/mmt.

Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta turut melihat potensi kenaikan harga emas di tahun 2024 akan menjadi pendukung untuk ANTM. Apresiasi emas dinilai akan berpengaruh pada kinerja pendapatan dan turut berdampak kepada performa harga saham ANTM.

Seperti diketahui, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan ANTM dengan proporsi 62% terhadap total penjualan selama periode Januari – September 2023. Nilai penjualan segmen emas tercatat sebesar Rp 19,29 triliun.

Di urutan kedua yaitu penjualan segmen nikel, termasuk produk feronikel dan bijih nikel, yang mencapai Rp 10,10 triliun atau berkontribusi sekitar 33% terhadap total penjualan ANTM di periode tersebut. Kemudian, kontribusi penjualan segmen bauksit dan alumina mencapai Rp1,25 triliun yang berkontribusi sekitar 4% terhadap total penjualan ANTM.

Hanya saja, Nafan berujar, harga Nikel juga perlu menjadi perhatian karena tengah mengalami penurunan permintaan sehubungan dengan adanya penurunan ekonomi Tiongkok. Di sisi lain, produksi nikel global juga terus berjalan yang mendorong terciptanya kelebihan pasokan (oversupply).

Terlepas dari itu, Nafan melihat serangkaian divestasi dilakukan ANTM untuk menambah pendanaan ekspansi di bisnis nikel. ANTM mulai fokus menggarap sektor bisnis nikel yang juga merupakan amanat dari pemerintah untuk program hilirisasi.

Menurut Nafan, langkah ANTM tersebut berpotensi didukung kenaikan harga nikel ke depannya seiring prospek perekonomian Tiongkok yang lebih baik bisa berdampak bagi peningkatan permintaan. Nikel dianggap sangat dibutuhkan salah satunya untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.

Berinvestasi dalam saham memerlukan penelitian yang komprehensif: Anda harus mempelajari dengan cermat seluruh data yang tersedia, antara lain keuangan perusahaan, berita terkait, dan analisis teknikalnya. Jadi analisis teknikal untuk ANEKA TAMBANG menunjukkan peringkat beli untuk hari ini, dan peringkat 1 minggunya adalah pembelian. Karena kondisi pasar yang rentan terhadap perubahan, sebaiknya anda melihat lebih jauh ke masa depan — berdasarkan peringkat 1 bulan, saham ANEKA TAMBANG menunjukkan sinyal beli. Lihat selengkapnya tentang

untuk analisis yang lebih komprehensif.

Jika anda masih ragu, cobalah untuk mencari inspirasi di

Sejak tahun 2022 lalu, sektor basic mineral atau perusahaan penyedia bahan baku menjadi salah satu sektor unggulan IHSG. Salah satu saham unggulan di sektor ini adalah saham yang diterbitkan oleh perusahaan pertambangan milik negara, PT Aneka Tambang Tbk dengan kode Saham ANTM. Yuk, simak profil saham, harga saham serta laporan keuangan di tahun 2022 berikut ini!

PT Aneka Tambang Tbk adalah perusahaan tambang hasil merger antara beberapa perusahaan tambang milik negara pada tahun 1968. Saat ini, diantara 1.230.769.000 lembar saham PT. Aneka Tambang tbk, 65% diantaranya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, sementara 35% sisanya dimiliki oleh investor publik. Perusahaan ini paling dikenal sebagai salah satu produsen emas terbesar di Indonesia dengan memiliki 15 butik emas yang tersebar di 11 kota besar di seluruh Indonesia. Selain emas, ANTM juga merupakan perusahaan yang menambang bauksit, nikel, perak dan berbagai sumber daya alam lainnya. Boleh dikatakan bahwasanya ANTM juga merupakan salah satu emiten yang cukup rajin membagikan dividen.

Dalam laman resminya, perusahaan ini berkomitmen untuk menyisihkan setidaknya 30% dari laba tahunan mereka untuk dibagikan kepada investor setiap tahun, kecuali jika ada keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang meminta sebaliknya. Pada pertengahan tahun 2022 lalu, perusahaan ini membagikan dividen sebesar Rp930.87 miliar rupiah atau 50% dari laba bersih tahunan mereka di tahun 2021. Dari total dividen ini, investor memperoleh sebesar Rp38.73 per lembar sahamnya. Selain pembagian dividen, ANTM juga beberapa kali melakukan corporate action lainnya.

Pada paruh kedua tahun 2015 misalnya, ANTM memutuskan untuk menerbitkan right issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Dari proses penerbitan saham baru ini, ANTM berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp5,3 triliun. Uang tersebut utamanya digunakan untuk membangun fasilitas produksi feronikel di Halmahera Utara dan modal kerja perseroan.

Jenis corporate action lain yang juga dilakukan oleh Antam adalah stock split atau pemecahan saham dengan rasio harga tertentu. Pada tahun 2007, manajemen perusahaan ini memutuskan untuk melakukan pemecahan saham karena harga saham ANTM ketika itu dinilai terlalu tinggi, sehingga tidak likuid. Perusahaan ini lantas memecah sahamnya dengan rasio 1:5, sehingga saham yang sebelumnya dijual dengan harga Rp13.250 per lembar menjadi Rp2.650 per lembar.

Sebagai salah satu perusahaan tambang terkemuka di Indonesia, perusahaan yang kini dibawah Mind Id atau PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) ini juga terus melakukan inovasi. Sejak tahun 2021 misalnya, perusahaan ini sudah membuka penjualan emas batangan di aplikasi online marketplace. Sebelumnya, untuk membeli emas Antam secara online, kamu harus mengaksesnya melalui laman logammulia.com.

Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia Tahun 2023

Harga Saham ANTM 1 Lot

Berdasarkan data penutupan sebelumnya, Kamis (12/12/2024) harga saham ANTM berada di angka Rp1.615 per saham. Jika merujuk pada harga tersebut, maka harga 1 lot saham ANTM adalah Rp1.615 x 100 atau Rp161.500. Meski demikian, harga saham ANTM tersebut masih bisa berubah-ubah tergantung pergerakan harga perdagangan setiap harinya.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sendiri didirikan dengan nama “Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang” pada 5 Juli 1968 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Juli 1968. Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan serta pemasaran mineral alam.

Setelah beroperasi hampir tiga dekade, ANTM akhirnya berhasil melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 November 1997. Pada proses ini, ANTM melepas sebanyak 430.769.000 saham Seri B kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp500 per saham, tetapi ditawarkan dengan harga penawaran perdana sebesar Rp1.400 per saham.

Secara historis, saham ANTM cukup fluktuatif dan sideways. ANTM berhasil mencapai rekor harga tertinggi (all time high/ATH) pada 2007 di angka sekitar Rp5.300 per saham.  Pada saat itu, harga-harga komoditas memang tengah mengalami peningkatan yang signifikan sehingga investasi saham menjadi sangat populer. Tepat sebelum terjadinya krisis ekonomi global yang bermula dari krisis hipotek subprime di Amerika Serikat.

Jika dihitung dari harga IPO sampai sekarang, sahamnya baru naik sebanyak 15,3 persen per harga saat ini di level Rp1.615. Meski demikian, saham ANTM hari ini mencatat kenaikan sebesar 15 poin, bergerak dari posisi penutupan sebelumnya di Rp1.600.

Sebagai salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia, ANTM memiliki fundamental yang cukup solid. Emiten ini juga menjadi salah satu pemain kunci di sektor logam dan tambang, terutama dalam produksi emas dan nikel yang kerap menjadi komoditas andalan.

Itulah ulasan mengenai harga saham ANTM 1 lot yang bisa Anda jadikan referensi. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi Anda dalam mengambil keputusan investasi.

Rekomendasi Saham ANTM di 2024

Dilansir dari Kontan, ANTM telah menyelesaikan divestasi 49% saham anak perusahaannya, PT Sumberdaya Arindo (SDA) dan 60% saham Feni Haltim (FHT) kepada HKCBL di akhir tahun 2023 lalu.  ANTM juga telah membentuk Joint Venture (JV) dengan porsi kepemilikan sebesar 30% saham, bersama HKCBL untuk mengembangkan pengolahan Hidrometalurgi (HPAL).

Axell menimpali, proyek-proyek hilirisasi ANTM masih berada di jalur yang tepat untuk mencapai target. Emiten pelat merah tersebut fokus pada beberapa proyek konstruksi sebagai bagian dari upaya hilirisasi operasi mereka.

Sementara, Smelter feronikel di Halmahera Timur diharapkan dapat segera memulai produksi. Fasilitas ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 TNI per tahun. ANTM juga menjadi bagian dari konsorsium yang membangun Smelter-Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah yang dijadwalkan selesai pada 2025 dan akan menjadi SGAR terbesar di Asia Tenggara.

Axell mempertahankan rekomendasi buy untuk saham ANTM target harga di Rp 2.050 per saham. Namun waspadai risiko perubahan kebijakan nikel pemerintah, The Fed yang hawkish, serta berlanjutnya penurunan harga nikel.

Kalau Nafan merekomendasikan accumulate untuk ANTM dengan target harga sebesar Rp1.800 per saham. Adapun, saham ANTM ditutup pada posisi Rp1.610 per saham pada Selasa (23/1).

Bagi kamu yang ingin membeli saham ANTM, kamu bisa membelinya dengan mudah lewat aplikasi Ajaib. Hanya dengan modal mulai dari Rp100 ribu, kamu sudah bisa membeli saham dengan aman. Selain itu, cara membeli saham ANTM Indonesia di Ajaib pun mudah, kamu hanya perlu mendaftar ke aplikasinya dan setorkan dana yang ingin diinvestasikan.

Setelah itu, pilih saham yang kamu inginkan, apakah saham ANTAM atau saham lainnya. Pastikan juga kamu mengecek harga saham ANTAM dan lakukan analisis saham ANTM atau saham lainnya yang ingin kamu beli sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Dengan melakukan analisis dengan tepat, kamu bisa memulai investasi jangka panjang dengan strategi tepat untuk hasilkan profit lebih tinggi.

Selain untuk berinvestasi saham, kamu juga bisa memilih instrumen investasi reksa dana di Ajaib. Instrumen ini cocok bagi kamu investor pemula yang belum berani mengambil risiko atas pembelian saham di pasar modal.

Harga 1 Lot Saham ANTM

Nama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tentu sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Perusahaan tambang yang satu ini mulai IPO pada 27 November tahun 1997 dengan harga saham sebesar Rp1.400 per lembar. Per tanggal 8 Mei 2023, saham ANTM ini dijual dengan harga Rp 2.070 per lembar atau Rp207.000 per lot.

Baca juga: Daftar Saham Tambang di Indonesia Tahun 2023

Harga Saham ANTM dari Tahun ke Tahun

Sepanjang paruh awal tahun 2022, harga saham PT Aneka Tambang Tbk menunjukkan tren penurunan yang cukup kuat. Harga ANTM turun dari Rp2.900 per lembar hingga mencapai titik terendah di Rp1.750 per lembar pada Juli tahun 2022 lalu. Baru setelah Juli, harga saham berkode ANTM ini kembali meningkat secara perlahan. Kenaikan dan penurunan harga bukan hal yang baru pada saham ANTM.

Setelah sempat naik tajam pada awal dekade tahun 2000-an hingga mencapai harga Rp4.250 per lembar, harga saham Antam sempat anjlok pada tahun 2008 menyusul terjadinya krisis finansial dunia pada saat itu.

Sempat naik kembali sesudah krisis mereda, harga saham ANTM kembali mengalami penurunan sejak pertengahan tahun 2010 hingga lembahnya mencapai Rp314 per lembar pada 27 November 2015.

Baca juga: Berikut Harga Saham BBCA dalam 1 Lot, Tertarik untuk Membeli?