Cara Cara Membuka Presentasi Yang Baik Dan Benar

Menggunakan Humor

Humor juga dibutuhkan untuk membangun suasana saat Anda presentasi. Namun dengan 3 catatan seperti yang diungkapkan oleh George J. Kops.

Pertama, seberapa mahir Anda menggunakan humor. Anda harus bisa menilai kemampuan Anda untuk melucu. Jika Anda tidak termasuk orang yang memiliki selera humor yang baik, Anda tidak perlu melakukannya.

Kedua, seberapa baik Anda mengenal pendengar Anda. Sebelumnya, Anda harus tahu jenis humor yang mereka sukai. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan respon dari setiap lelucon yang Anda keluarkan.

Ketiga, sejauh mana antara lelucon dengan pesan pokok Anda. Jangan sampai lelucon yang Anda keluarkan berlebihan, sehingga menyinggung atau mengganggu audiens.

Baca juga: Soft Selling dan Hard Selling: Perbedaan dan Contohnya

Contoh Kalimat Pembukaan dan Penutupan Presentasi yang baik

Seperti yang sempat dibahas di awal artikel, bahwa bagian terpenting dari presentasi adalah bagian pembukaan dan penutupan. Dimana kalimat yang disampaikan saat awal dan akhir presentasi sangat penting.

Berikut contoh kalimat pembukaan dan penutupan presentasi yang baik adalah

Bagaimana Cara Penulisan Rupiah yang Benar?

Berdasarkan aturan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) II.H.5. dijelaskan bahwa lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.

Sementara itu, pada poin II.H.6. disebutkan bahwa akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal, maka setiap kata depan ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Sesuai dengan aturan tersebut maka penulisan rupiah bisa ditulis sebagai "Rp" tanpa tanda titik.

1. Ditulis dengan Menggunakan Huruf Awal Kapital

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, penulisan rupiah dengan simbol ditulis dengan kapital hanya pada huruf awal saja. Jadi rupiah ditulis sebagai "Rp" bukan "rp" ataupun "RP"

2. Ditulis Tanpa Tanda Titik

Penulisan rupiah juga tidak diikuti tanda titik setelah akronim. Adapun penulisan yang tepat adalah "Rp100.000" tanpa disertai tanda baca titik, bukan "Rp.100.000"

3. Tidak Ada Pemisah antara Satuan Mata Uang dengan Nominal

Penulisan rupiah yang sesuai ditulis tanpa adanya spasi pemisah antara satuan mata uang (dalam hal ini rupiah) dengan nominalnya. Dengan demikian penulisan yang benar yakni "Rp100.000", dan bukan "Rp 100.000"

4. Menggunakan Tanda Titik untuk Menyatakan Ribuan, jutaan, hingga miliar dan triliun

Tanda titik (.) digunakan jika nominal yang mengikuti satuan mata uang rupiah adalah ribuan, jutaan, hinggal miliar dan triliun. Misalnya "Rp1.000", "Rp1.000.000", "Rp1.000.000.000", dan lain sebagainya.

Gunakan Data Statistik

Tips presentasi yang baik dan efektif selanjutnya adalah gunakan data statistik. Hal ini mampu memikat pendengar karena dianggap Anda menyampaikan informasi yang dapat dipercaya.

Data statistik pada presentasi sering disampaikan dengan cara seperti “Tahukah Anda? 9 dari 10 orang pernah melakukan hal ini…”

Meski begitu, Anda tidak boleh mengarang data statistik yang digunakan. Perbanyak membaca penelitian atau buku untuk memperkaya pengetahuan Anda.

Video bisa menjadi daya tarik lainnya untuk pendengar. Sisipkan video pada presentasi Anda untuk menarik kembali perhatian audiens. Sebab pada dasarnya orang lebih tertarik dengan informasi yang divisualisasikan.

Jelaskan Tujuan Presentasi

Setelah dua cara di atas, sampaikan tujuan Anda melakukan presentasi. Hal ini dapat menarik perhatian audiens untuk mendengarkan presentasi Anda sebaik-baiknya.

Sampaikan tujuan presentasi sejelas mungkin. Dengan begitu, audiens akan mengerti inti dari pembahasan yang akan Anda sampaikan. Kemudian mereka akan fokus mendengarkan presentasi Anda.

Selama menyampaikan presentasi, cobalah untuk menjadi kreatif. Jangan monoton yang membuat pendengar bosan. Sesekali berikan kejutan dengan menampilkan video lucu, mengajak peserta berinteraksi secara tiba-tiba.

Teknik kejutan seperti itu bisa menarik perhatian audiens, terutama saat di tengah presentasi. Metode ini juga ampuh membangun interaksi dengan pendengar, karena pada dasarnya setiap manusia menyukai hal-hal yang mengejutkan mereka.

Usahakan kejutan yang Anda berikan masih relevan dengan materi presentasi. Dengan begitu, efek yang didapat sejalan dengan tujuan presentasi.

Oleh karena itu, Anda mengetahui karakteristik pendengar untuk membuat kejutan yang tepat. Misalnya Anda mengisi seminar motivasi kepemimpinan di depan mahasiswa. Maka kejutan yang baik, lelucon yang berkaitan dengan organisasi kepemimpinan mahasiswa.

Ungkapkan satu Permasalahan

Cara lain yang sering dilakukan untuk membuka presentasi biasanya dimulai dengan permasalahan yang umum dihadapi audiens Anda. Maka dari itu, mungkin Anda pernah mendengar kalimat “Pernahkah Anda mengalami hal ini…”

Pernyataan tersebut sering disampaikan untuk menarik perhatian pendengar. Setelah pertanyaan itu, Anda bisa memaparkan masalah yang seringkali dialami oleh mereka. Dengan begitu, audiens akan mendengarkan presentasi Anda untuk mendapatkan solusinya.

Sekilas Mengenai infus

Infus sejatinya adalah sebuah metode yang digunakan untuk memasukkan obat ke dalam tubuh secara langsung dengan melalui pembuluh darah. Nah, metode pemberian infus yang satu ini tidak serta-merta diberikan kepada setiap pasien yang jatuh sakit, akan tetapi hanya pada pasien yang sudah tidak memungkinkan mengonsumsi obat secara oral atau melalui mulut.

Biasanya, rekomendasi pemasangan infus akan diberikan oleh dokter ketika pasien sudah berada dalam kondisi lemah dan memerlukan obat untuk segera masuk ke dalam tubuh, agar kondisi tidak bertambah parah. Adapun contoh kondisi ini adalah seperti pada pasien yang mengalami dehidrasi, stroke, hingga keracunan. Pada kondisi-kondisi tersebut, konsumsi obat secara oral melalui mulut akan membutuhkan waktu yang lebih lama karena harus melalui proses pencernaan terlebih dahulu.

Baca Juga: Kenali Jenis Cairan Infus Beserta Fungsinya!

Terapkan Tips Melakukan Presentasi yang Baik dan Benar Sekarang!

Cara melakukan presentasi di atas bisa Anda terapkan saat presentasi di depan publik. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan kalimat pembuka dan penutup seperti di atas pada presentasi Anda. Dengan begitu, presentasi Anda akan lebih berkesan untuk pendengar.

Namun ada bagian terpenting dalam presentasi adalah Anda harus mengenal audiens Anda. Dengan begitu, Anda bisa menyesuaikan gaya Anda dalam mempresentasikan materi yang dibawakan. Hal tersebut juga berlaku saat Anda mempresentasikan produk dihadapan calon pelanggan.

Salah satu cara yang digunakan oleh bisnis untuk mengenali calon pelanggannya adalah dengan bantuan aplikasi CRM Mekari Qontak. Aplikasi ini mampu mengumpulkan semua interaksi pelanggan secara otomatis. Dari interaksi terkumpul, memudahkan Anda untuk memahami calon pelanggan sebelum presentasi.

Mekari Qontak juga telah dipercaya lebih 3500+ perusahaan untuk membantu mereka meningkatkan tahapan bisnis secara keseluruhan. Sementara itu, Mekari Qontak juga telah tersertifikasi ISO 27001 untuk memastikan keamanan informasi data pelanggan.

Hubungi Mekari Qontak untuk Konsultasi Gratis dengan tim ahli kami sekarang!

Mengetahui cara memasang infus yang baik dan benar sejatinya adalah tugas dari tenaga kesehatan. Meskipun begitu, tidak ada salahnya untuk Anda mengetahui bagaimana cara memasang infus, terutama apabila orang terdekat Anda adalah seorang pasien yang tengah menjalani perawatan rawat jalan di rumah.

Nah sebelum membahas cara memasang infus yang baik dan benar, ada baiknya Anda ketahui terlebih dahulu sekilas mengenai infus dan tujuan pemberiannya itu sendiri. Untuk itu, simak terus penjelasan mengenai infus berikut ini.

Ajukan Pertanyaan ke Audiens

Saat pendengar Anda mulai merasa jenuh, Anda bisa melemparkan pertanyaan ke mereka. Tujuannya untuk mengajak mereka berinteraksi dan berpikir bersama.

Berikan pertanyaan secara langsung, retoris atau penuh makna. Pertanyaan harus disesuaikan dengan materi yang sedang dibahas. Selain itu, Anda juga bisa mengeksplorasi pertanyaan yang membuat audiens berpikir dan berimajinasi di kepala mereka.

Bagikan Pengalaman

Mungkin Anda pernah mendengar istilah ‘Pengalaman adalah guru terbaik’. Hal ini juga mungkin yang diamini oleh pendengar Anda.

Maka dari itu, jangan ragu untuk membagi pengalaman Anda yang relevan dengan materi presentasi yang Anda bawakan. Cara ini bisa membuat audiens kian tergugah karena mereka menemukan sisi humanis Anda. Mereka juga bisa belajar tentang kegagalan, kesalahan, atau keberhasilan dari pengalaman Anda.